Selasa, 15 November 2016

Mengatasi Intervensi

Banyak orang yang bingung bagaimana menggunakan frekuensi 2.4 GHz di kota besar seperti Surabaya tanpa mengalami interferensi yang mematikan alias membuat tidak bisa connect. Sebenarnya dalam teori penggunaan wireless, ada sejumlah hal yang dapat kita pelajari untuk menyelesaikan masalah interferensi. Salah satunya adalah dengan mengenai watak frekuensi tersebut.
802.11a/b/g normalnya bekerja pada lebar channel 20 Mhz, dimana pada koneksi thruput 54 Mbps maka radio akan mampu melewatkan data sekitar 25 Mbps jika link qualitynya mencapai 100%. Namun pada lebar channel 20 Mhz ini, kita hanya akan memiliki 3 channel yang non-overlapping yang bisa bebas interferensi yaitu channel 1, 6, dan 11.
Untuk itu, jika kita memindahkan mode band dari 802.11 b/g ke lebar channel 5 Mhz atau 10 Mhz, maka kita akan mendapatkan channel non-overlapping yang lebih banyak. Namun, hal yang harus diingat adalah sebenarnya dengan lebar channel 5 Mhz maka kalau kita connected pada 54 Mbps thruput, maka kita hanya akan kira-kira mendapat lebar pita 6,25 Mbps pada link quality 100%
Cara mengubah lebar channel itu adalah seperti tampak pada gambar dibawah ini.
Tampak pada bagian BAND, saya menggunakan frekuensi 2Ghz dengan lebar pita 10 Mhz.
Jadi sebenarnya lebar pitanya akan mempengaruhi lebar pita data yang bisa kita dapat. Tapi pada satu sisi, kita bisa sedikit aman dari interferensi. Sehingga pada medan yang ‘crowded’ sebenarnya kita bisa lebih selamat dengan bermain pada channel dengan lebar pita tidak standart 20 Mhz. Jadi kita perlu menimbang-nimbang dulu apakah di wilayah yang kita pakai itu aman di 20 Mhz atau terpaksa menggunakan pita 10 Mhz agar mendapat performa yang lebih baik.
Saya contohkan pada koneksi berikut ini :
Contoh di atas adalah kondisi setting pada sebuah link yang menggunakan 802.11 B dengan lebar channel 20 Mhz. Bandingkan dengan gambar di bawah ini :
Akan tampak bahwa throughtput wireless pada mode lebar pita data 10 Mhz lebih besar daripada 20 Mhz dengan kualitas signal yang sama.
Demikian pula pada uji coba BANDWIDTH TEST yang dilakukan. Perhatikan pada gambar dibawah, ini adalah hasil test bandwidth pada lebar channel 20 Mhz
Sedangkan gambar di bawah adalah untuk test pada lebar channel 10 Mhz
Tampak bahwa pada lebar 20 Mhz hanya didapat pita sekitar 3-4 Mbps untuk UPLOAD dan DOWNLOAD sedangkan pada lebar channel 10 Mhz didapat pita selebar 6 – 7 Mbps untuk UPLOAD dan DOWNLOAD.
Jika kita melakukan AP SCAN maka akan tampak bahwa pada penggunaan lebar channel 20 Mhz akan diperoleh lebih banyak AP aktif dibanding pada lebar channel 10 Mhz. Kenapa demikian? Karena pada saat scanning, maka radio hanya akan menampilkan AP yang memiliki lebar channel yang sama. Dan harus diingat pula bahwa kebanyakan AP bekerja pada lebar channel 20 Mhz, jadi kalau kita mengubah setting lebar pita kita ke 10 Mhz, maka tidak semua radio wireless bisa connect ke AP kita kecuali radio tersebut juga bekerja di lebar pita 10 Mhz.
Teknik mengubah lebar pita data ini dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah interferensi. Namun sekali lagi, pada sejumlah daerah, bisa jadi hasilnya berbeda karena kondisi interferensinya berbeda. Namun setidak-tidaknya ilmu ini semoga dapat menjadi salah satu referensi untuk membantu pekerjaan kita.

Rabu, 26 Oktober 2016

FTP (FTPS) Server

ProFTPD adalah aplikasi ftp server untuk Sistem Operasi Linux/UNIX, dan tak dapat bekerja di kalangan Microsoft Windows sama sekali.
TLS atau OpenSSL protocol, digunakan untuk mengamankan koneksi antara FTP Client dan FTP Server. Yang semula ProFTPD berjalan pada protocol yang UnSecure di port 21, kemudian dengan OpenSSL ini di amankan agar data dapat sampai ke tujuan dengan aman.
FTP adalah protokol yang sangat tidak aman, karena semua password dan data di transfer menggunakan Plain TEXT biasa. Dengan OpenSLL, komunikasi bisa dienkripsi terlebih dahulu, dan itulah yang membuat FTP lebih Secure.
22.1. Installasi
Jika aplikasi ProFTPd sudah terinstall, tidak usah di install kembali.
debian-server:~# apt-get install proftpd openssl ssl-cert
22.2. Konfigurasi
22.2.1. Konfigurasi ProFTPd
Edit file konfigurasi ProFTPd seperti berikut, atau jika ingin menggunakan konfigurasi Anda sendiri, ya silahkan.
debian-server:~# vim /etc/proftpd/proftpd.conf
UseIPv6                                 off
IdentLookups                       off
ServerIdent                          on           “Al-Mansyurin Forensic Labs”
#. . .
<Anonymous /var/www/>
User ftp
UserAlias anonymous ftp
</Anonymous>
Pastikan bahwa pada file utama ProFTPd, file tls.conf ikut dijalankan ketika ProFTPd restart. Edit dan hilangkan tanda pagar pada script berikut ini.
# This is used for FTPS connections
Include /etc/proftpd/tls.conf
22.2.2 Creating The SSL Certificate For TLS
Agar kita bisa menggunakan TLS, kita harus membuat Sertifikat SSL terlebih dahulu. Kemudian, kita bisa mengenerate Sertifikat SSL seperti berikut:
debian-server:~# openssl req -x509 -newkey rsa:1024 -keyout /etc/ssl/private/proftpd.key -out /etc/ssl/certs/proftpd.crt  -nodes -days 365
Country Name (2 letter code) [GB]: ID
State or Province Name (full name) [Some-State]: East Java
Locality Name (eg, city) []: Mojokerto
Organization Name (eg, company; recommended) []: Al-Mansyurin Team
Organizational Unit Name (eg, section) []:
server name (eg. ssl.domain.tld; required!!!) []: debian.edu
Email Address []: admin@debian.edu
Rubah hak akses kepemilikan dua file tersebut, agar hanya dapat dimodifikasi oleh account super user saja.
debian-server:~# chmod 600 /etc/ssl/certs/proftpd.crt
debian-server:~# chmod 600 /etc/ssl/private/proftpd.key
22.2.3 Enabling TLS In ProFTPd
Selanjutnya, edit file tls.conf untuk mengkonfigurasi SSL Certificate dan SSL Key.
debian-server:~# vim /etc/proftpd/tls.conf
<IfModule mod_tls.c>
TLSEngine                                             on
TLSLog                                                   /var/log/proftpd/tls.log
TLSProtocol                                          SSLv23
TLSRSACertificateFile                        /etc/ssl/certs/proftpd.crt
TLSRSACertificateKeyFile /etc/ssl/private/proftpd.key
TLSOptions                                           NoCertRequest
TLSVerifyClient                                    off
TLSRequired                                        on
</IfModule>
Terakhir, pastikan semua konfigurasi berjalan dengan merestart servis FTP.
debian-server:~# /etc/init.d/proftpd restart
Stopping ftp server: proftpd.
Starting ftp server: proftpd.
22.3. Pengujian
Sekarang anda bisa mencoba koneksi ke FTP Server dengan menggunakan FTP Client. Anda juga harus mensetting FTP Client agar menggunakan protokol SSL/TLS (ini wajib, jika anda menggunakan TLSRequired on). Berikut contoh konfigurasinya pada FileZilla.
  • Pilih menu File > Site Manager
  • Kemudian pilih New Site. Pastikan bahwa ServerType menggunakan FTPES.
  • Selanjutnya pilih Connect, maka akan muncul pesan seperti gambar di bawah ini.
Jika terdapat masalah pada FTP menggunakan TLS, anda bisa melihatnya di file log TLS /var/log/proftpd/tls.log.

Rabu, 03 Agustus 2016

TUGAS TROUBLESHOOTING JARINGAN KELAS XII

SOAL

  1. Sebutkan Pengertian dan jenis-jenis troubleshooting jaringan LAN pada  layer iso beserta contohnya ?
  2. Sebutkan Pengertian dan jenis-jenis troubleshooting jaringan Wan pada  layer iso beserta contohnya ?
  3. Sebutkan pengertian Troubleshooting Perangkat jaringan nirkabel beserta contohnya ?
  4. Jelaskan pengertian Troubleshooting Layanan web server
  5. Jelaskan Pengertian Troubleshooting layanan DNS server


Dibuat di buku dan di kirim via email ke ; wayaneka02@gmail.com

Sabtu, 16 April 2016

TUGAS JARINGAN DASAR KELAS 2

SOAL:
1) BUATLAH LANGKAH-LANGKAH CEK KONEKSI JARINGAN SUDAH BERJALAN ATAU       TIDAK
2) SEBUTKAN PERBEDAAN LAYER OSI DENGAN TCP/IP
3) JELASKAN PERANGKAT JARINGAN YANG BERFUNGSI PADA LAYER OSI
4) SELAIN MELAKUKAN PING DARI COMNAND PROMT BAGAIMANA CARA                           MELAKUKAN TES KONEKSI JARINGAN, JELASKAN!
5) SEBUTKAN PERBEDAAN JARINGAN PEAR TO PEAR DENGAN CLIENT SERVER           MINIMAL 3

                                           <<<DI BUAT DI LATIHAN>>>